Sudah lama
kenal bukan berarti kau tahu segalanya tentang dia
Belum tentu
kau benar-benar mengenal bagaimana pribadinya
Karena dalam
sebuah hubungan pun masih banyak yang dirahasiakan
Aku belum
mengenalmu sepenuhnya
Siapa kamu?
Siapa laki-laki yang selama ini bersamaku?
Apa makanan
favoritmu? Apa yang kau inginkan? Apa yang kau fikirkan?
Aku tidak
tahu apa-apa tentangmu
Betapa aku
tak mengenalmu
Siapa aku
bagimu pun aku tak tahu
Terlebih lagi
aku banyak berbincang denganmu hanya lewat pesan text
Saat kita
bertemu pun kita seperti tak benar-benar bertemu
Kau seperti
enggan untuk berbagi cerita kepadaku
Seperti aku
ini orang asing, yang tak perlu tahu bagaimana tentang hidupmu
Aku juga
merasa canggung, ingin bercerita namun aku takut, takut kau tak mau dengar
Takut kau
merasa tak nyaman
Jarak yang
jauh selalu menjadi masalah bagi kita
sedekat apapun itu, kita memang sudah berjarak sejak
lama
Jarak kita
seperti terhalang oleh samudra dan gunung terasa begitu sulit untuk ditempuh
Padahal pada
kenyataannya jika ingin bertemu kita hanya membutuhkan perjalanan sekitar 15
menit saja
Begitu sulit
ingin bertemu denganmu
Begitu sulit
ingin mendengar suaramu
Dan kau
lebih senang tenggelam dalam pesan singkat
Mula-mula
aku tak masalah, hari berganti minggu, minggu pun berganti bulan
bulan bulan hingga tahun pun berganti tak ada yang berubah
jika diteruskan seperti itu, pasti menjadi masalah
Pesan
singkat tidak bisa membuat kita merasakan emosional, tidak ada perasaan
Namun kau pun
selalu merasa risih bila aku bahas tentang ini
Mungkin kau
merasa aku adalah ratu drama
Kau merasa semua
tak ada masalah diantara kita
Namun lama-lama
aku lelah dengan semua ini
Aku lelah
harus memikirkan semua ini sendirian, sedangkan kau selalu pergi
Entah sudah
berapa banyak air mata yang ku tumpahkan setiap kita bertengkar
Akhir yang
kudapat selalu sama, bukan jawaban namun kamu hilang berhari-hari mendiamkan ku
Hingga dihari
lain kau muncul tanpa rasa bersalah, seolah semua baik-baik saja
Dan bertanya ada apa denganku
Selalu begitu
Yang pada
akhirnya kekesalan yang ada hanya bisa disimpan
Entah sudah berapa banyak kekesalan yang kupendam namun tak tahu harus ku lepaskan kemana, kepada
siapa
Yang aku
selalu minta hanya hadirmu
Aku hanya
minta telpon dari mu, aku ingin menceritakan bagaimana hariku, dan mendengar
ceritamu
Mengawali
pagiku sebelum beraktifitas atau menutup
malamku sebelum aku pergi ke pembaringan
Ku rasa itu
bukan hal yang berat, malah itu hal yang wajar dan selalu dilakukan pasangan
kebanyakan
Akupun tak
meminta itu setiap hari padamu
Namun apa
yang ku dapat?
Hanya janji
tanpa bukti
Penolakan tanpa arti
Selalu begitu
Tak tahukah
kau betapa suaramu bisa menggantikan hadirmu walau tak sepenuhnya
Tak tahukah
kau betapa berharganya suaramu bagiku?
Tentu kau
tak tahu, karena aku selalu kau tolak untuk mendengarnya
Alasannya? Aku
tak tahu
Kau pun
selalu menawarkan diri untuk pergi jika itu yang ku mau
Mengapa kau
selalu menawarkan itu?
Sebenarnya apa
kamu tahu yang ku inginkan?
Kau simakkah
yang ku katakan padamu berkali-kali selama ini?
Jangan tawarkan
kau akan pergi, namun coba yakinkah aku bahwa kau tetap akan tinggal
Tinggal bersamaku,
membangun hubungan ini bersama menjadi lebih baik
Begitu
sering aku berpikir apa aku memang tak diinginkannya?
layakkah aku
terus mempertahankan ini?
inginkah dia
berubah?
Dapatkah
aku terus bertahan?
Sampai kapankah
semua ini?
Adakah aku
baginya?
Hanya pertanyaan
yang bisa ku pikirkan
Karena tak
pernah ada jawaban yang kau berikan
Hingga
detik ini aku pun tak tahu apa yang kau rasakan
Banten, 4 Februari 2022
Pk_Raihanah